Gim Assassin’s Creed Unity Bisa Bantu Restorasi Katedral Notre Dame
Gim
Assassin’s Creed Unity Bisa Bantu Restorasi Katedral Notre Dame
Api dan asap mengepul dari
kebakaran Gereja Katedral Notre-Dame di pusat kota Paris, Prancis, pada Senin
(15/4) waktu setempat. Api dengan cepat melalap bagian atap gereja yang
dibangun pada abad ke-12 itu dan merupakan salah satu ikon wisata di Paris.
Katedral Notre Dame sendiri memang memegang peranan
penting dalam gim Unity. Sebab, tempat tersebut merupakan salah satu pusat dari
gim dan pemain dapat menjelajahinya dengan bebas.
Meski belum diketahui seperti apa kemungkinannya,
Ubisoft sendiri sudah menyumbang uang sebesar 500 ribu euro (Rp 7,9 miliar)
untuk membantu restorasi dan rekonstrusi bangunan tersebut.
Sebelumnya, seorang profesor menggunakan Assassin’s Creed untuk mengajarkan bahasa Italia
pada murid-muridnya. Dengan cara seperti itu, mereka bisa menguasai materi yang
seharusnya diajarkan dalam dua semester hanya dalam satu kelas intensif.
BACA JUGA : Game LifeAfter yang Wajib Banget Kamu Ketahui
BACA JUGA : Game LifeAfter yang Wajib Banget Kamu Ketahui
Mengutip Science Daily pada
Minggu, Simone Bregni, profesor bahasa, literatur, dan budaya di Saint Louis
University, Amerika Serikat, menerbitkan tulisannya dalam
jurnal Profession. Dia terinspirasi ketika bermain gim pada usia 12 tahun
di 1975. Dia menyadari bahasa Inggrisnya meningkat pesat saat itu.
Pada 1997, dia mulai menggabungkan permainan video
di ruang kelas dan laboratorium bahasa.
"Gim kini telah berevolusi," kata Bregni.
"Mereka saat ini adalah film interaktif."
Dia telah menggunakan berbagai judul
seperti Final Fantasy, Trivial Pursuit, Who Wants to Be a Millionare,
Heavy Rain, dan Rise of the Tomb Raider di kelasnya. Namun, salah
satu gim yang paling berguna bagi dia dan siswanya untuk belajar bahasa Italia
adalah Assassin's Creed II.
"Dalam kelas sastra Renaisans Italia misalnya,
para siswa mengeksplorasi Florence saat berkembang di bawah kekuasaan Medici
dengan memainkan Assassin's
Creed II," kata Bregni dalam sebuah pernyataan di koran.
"Siswa Amerika abad 21 menjadi bagian dalam
kehidupan Ezio Auditore. Pria 20 tahun dari keluarga yang makmur dan
berkeliaran di sekitar budaya dan sejarah Florence buatan di tahun 1476."
BACA JUGA : Bocornya Cerita Gim Assassin's Creed di The Division 2
BACA JUGA : Bocornya Cerita Gim Assassin's Creed di The Division 2
Bregni menggunakan gim untuk memperkuat kosakata dan
tata bahasa. Dia memperkenalkan data budaya dan mengajari siswa dalam bahasa
Itali. Setelah itu, Bregni mendiskusikan permainan dan merefleksikannya secara
tertulis dalam proses yang dia sebut Identify,
Acquire, Create (IAC).
Para siswa yang melakukan itu memiliki nilai sebesar
3 hingga 5 poin lebih tinggi daripada mereka yang melakukan kelas bahasa Itali
tradisional.
Bregni sendiri hanya mengajar selama 30 menit
seperti biasa untuk melatih tata bahasa, untuk kemudian diikuti dengan 20 menit
bermain gim.
"Saya benar-benar percaya bahwa belajar
seharusnya menyenangkan," kata Bregni.
"Fakta itu menyenangkan tidak membuatnya tidak
serius-hanya lebih efektif," kata Bregni.
mantab
ReplyDelete